Alat Ciptaan Tegar Pemungut Brondolan Sawit Raih Penghargaan Internasional
Pengalaman masa kecil dan keluh kesah dari para
buruh ketika memunguti brondolan sawit di ladang, mensupport Tegar Nur
Hidayat berinovasi. Mahasiswa angkatan 2017 Jurusan Teknik Mesin dan
Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB)
ini membikin alat untuk menolong mitra pekerja pengutip brondolan sawit
untuk meningkatkan penghasilan dan mengurangi kelelahan kerja. Alat itu
dinamai Erbron-C, atau egronomic brondolan collector.
Erbron-C ciptaan Tegar dan tim IPB hal yang demikian diganjar Silver
Medal pada ASEAN-India Grassroot Innovation Forum yang diselenggarakan
oleh Department of Science and Technology, Republic of Philipines, pada
20-21 November 2019.
Alatnya kelihatan simpel, melainkan memiliki dampak besar bagi
pekerja sektor perkebunan sawit di Indonesia. Berdasarkan data Bappenas
tahun 2018, industri kelapa sawit meresap 16,2 juta orang kekuatan kerja
dengan rincian 4,2 juta daya kerja langsung dan 12 juta tenaga kerja
tidak seketika. Di antara pekerja itu, Tegar menyebut banyak yang
mengeluh bahwa mereka mengalami sebagian keadaan susah saat memungut
brondolan sawit.
Ia tak akan pernah lupa saat ayahnya dinas di salah satu perkebunan
sawit di Kalimantan Selatan. Saat itu ayahnya sering kali diajak
berkeliling kebun sawit untuk melaksanakan kontrol dan memperhatikan
cara kerja panen sawit. Via energi ingat itu dia melaksanakan riset
lebih lanjut. Dikala timnya mengerjakan kerja praktik lapangan di salah
satu perkebunan sawit, ditemukan sebagian fakta tak beruntung, merupakan
pengutipan brondolan secara manual tak tepat sasaran dan efisien,
pengutipan secara manual menyebabkan kelelahan kerja yang benar-benar
tinggi, serta penghasilan pengutip rendah.
Berangkat dari keadaan hal yang demikian, Tegar dan tim membuat dua
buah mesin simpel. Menurutnya, alat pengutip brondolan sawit telah
pernah dibuat, tapi dengan mekanisme dan desain yang berbeda dan belum
diterapkan satupun oleh industri sawit. Sehingga dia mengklaim bahwa
alat ciptaannya itu total baru dalam desain dan mekanisme kerja. Dia
membuatnya dalam dua macam dengan metode kerja yang berbeda.
Alat tipe pertama dibuat untuk kontur tanah yang bergelombang.
Menurut Tegar, sistem kerjanya yakni operator mengoperasikan satu handle
di mana bagian pengutip alat dituntun pada brondolan. Unit pengutip
berupa susunan spiral baja berlapis silikon rubber akan mengambil dengan
sistem menjepit brondolan tanpa melukai (clamp mechanism). Setelah itu,
brondolan yang terjepit akan dilepaskan ke penampungan hanya dengan
sistem menarik tuas pelepas, dan akan mendukung brondolan lepas.
Ragam kedua dibuat untuk kebun sawit dengan kontur tanah yang datar.
Bentuknya yakni roller. Sistem kerjanya dengan ditunjang dan diberikan
pengarahan ke kumpulan brondolan di tanah. Mekanismenya masih sama,
yaitu brondolan akan terjepit di antara unit pengutip. Di ujung depan
roller terdapat separator berupa baja berdiameter 2 milimeter yang
dipasang menyerupai sisir di antara unit pengutip, brondolan akan masuk
ke penampungan sebab separator ini.
Hasil dari alat ini sangat positif dalam uji coba. Melewati indeks
Increase Ratio of Heart Rate (IRHR), ialah pengukuran denyut jantung
saat rehat dan berprofesi untuk mempertimbangkan jenis pekerjaan mulai
dari jangka benar-benar ringan sampai berat, penggunaan mesin Erbron-C
cakap menghemat daya pekerja dengan nilai 1.34 (profesi ringan),
dibandingkan pemungutan manual dengan skor 1.79 (profesi berat).
Selain itu, kapasitas lapang pun meningkat. Dengan waktu kerja pas
target tiga jam, pemungutan manual hanya mewujudkan 144 kg per hari,
sesudah mengaplikasikan Erbron-C meroket menjadi 595 kg per hari.
Otomatis, potensi profit secara bisnis bahkan meningkat, semula
pendapatan buruh pemungut brondolan sawit pada kisaran Rp 720.000,
meningkat menjadi Rp 2.970.000 per bulan.
Mesin Erbron-C yang juga meraih medali emas pada Minggu Ilmiah
Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-32 ini telah dirancang selama lebih dari
satu tahun. Hingga pembuatan alat ini diawali dengan gambar teknik,
optimasi desain dan dimensi, analisa ergonomika, pemilihan bahan-bahan
teknik yang disesuaikan dengan karakteristik brondolan sawit, untuk
kemudian alhasil pabrikasi.
Hingga dikala ini, Tegar dan regu terus mengoptimalkan alatnya.
Harapannya, bisa lebih berguna nyata bagi masyarakat dan menemukan
bantuan teknologi ideal guna bagi situasi susah yang genting di
Indonesia. Informasi bagusnya, karyanya ketika ini sudah teregistrasi
sebagai hak cipta, dan tengah terus melakukan pengembangan untuk bisa
diproduksi secara massal.
Tegar malah optimistis dengan peneliti muda di Indonesia.
Pengalamannya bersaing dengan banyak negara pada kancah internasional,
meyakinkannya bahwa kesanggupan analitik dan pemakaian keilmuan sains
Indonesia sangat unggul. Menurutnya, pandangan baru dan obyek
betul-betul banyak yang bisa dieksplorasi. Selain itu, energi pengajar,
mahasiswa, peneliti, siswa, berdasar pengalamannya kemarin
sungguh-sungguh vokal dalam persaingan. Sarana dan prasarana penelitian
indonesia menurut bincang-bincang kemarin betul-betul prospektif dan
semestinya dimanfaatkan dengan baik.
Direktur Jenderal Pendidikan dan Kemahasiswaan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Ismunandar, mengapresiasi prestasi Tegar ini.
Ia berkeinginan mahasiswa Indonesia dapat terus berinovasi dan tidak
cuma diam melihat situasi susah di sekitarnya. Ditjen Belmawa sendiri
secara intens menyelenggarakan aktivitas-kegiatan rutin untuk mengasah
pengetahuan dan kompetensi mahasiswa.
Label: inovasi, ipb, mahasiswa, pendidikan-tinggi, penghargaan-internasional
1 Komentar:
Memilih situs taruhan login togel4d yang tepat akan memudahkan Anda untuk memperoleh keuntungan lebih besar. Dan JAMINTOTO sangat direkomendasikan kepada petaruh Indonesia untuk dijadikan penyedia layanan betaruh. Mengapa? Karena ribuan member yang bermain di dalamnya merasa puas setelah bergabung dan bermain di dalamnya. Cukup bermodalkan 10ribu saja loh.
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda